Selamat Jalan Kyai Panutan Umat…
Hari ini, langit Indonesia kembali berduka atas kepergian dua sosok ulama besar pada rentang hanya selisih satu hari. Sosok ulama besar tersebut ialah KH, Khotib Umar Jember (wafat pada hari Ahad, 8 Juni 2014) dan KH. Ahmad Idris Marzuqi Lirboyo Kediri (wafat pada hari ini, Senin, 9 Juni 2014). Kedua ulama itu ialah ulama ‘alim yang memiliki ribuan santri dan umat.
KH. Khotib Umar ialah Pengasuh Ponpes Raudlotul Ulum Sumberwaringin Jember sekaligus Mustasyar PBNU. Sedang KH. Ahmad Idris Marzuqi ialah Pengasuh Ponpes Hidayatul Mubtadi’in Lirboyo Kediri juga Mustasyar PBNU.
Kehilangan ulama panutan santri dan umat ialah kesedihan mendalam yang akan selalu dirasakan. Apalagi sosok kedua ulama tersebut ialah ulama besar yang ‘alim dan khos. KH. Khotib Umar salah satu ulama Jember yang sering disowani oleh Gus Dur. Beliau termasuk salah satu ulama khos yang dimiliki oleh NU.
KH. Ahmad Idris Marzuqi |
Kedua sosok ulama besar tersebut merupakan panutan umat Islam yang sangat disegani. Di samping alasannya ke’alimannya juga alasannya konsistensinya dalam mengasuh dan membimbing umat khususnya para santri-santrinya. Betapa besar dedikasi ia berdua dalam menegakkan kalimah Allah dan menebarkan Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin. Betapa luas samudera ilmu yang ia tularkan pada santri dan umatnya.
Hari ini, kita semua ditinggal pergi oleh ia berdua untuk selama-lamanya. Kita tak akan pernah lagi mendengar dan menatap pribadi wajah ia berdua yang ‘alim dan bijaksana. Namun, kenangan, pitutur halus, mauidhah hasanah dan karya-karnyanya akan selalu dikenang oleh santri dan umat. Kepergian ia berdua ialah kehilangan besar bagi warga NU khususnya dan para santri pada umumnya. Beliau berdua ialah pelita yang senantiasa menyinari dunia dan surya yang selalu menerangi hati.
Kini, ia berdua telah tiada. Meninggalkan keluarga, sahabat, umat dan santri-santri yang tercinta. Pengabdian, bimbingan dan pengajaran ia berdua ialah sesuatu yang tak pernah lekang oleh waktu dan zaman. Hanya terbesik dalam hati dan terucap dalam verbal sederet untaian doa untuk ia berdua:
Ya Allah…
Sekian usang ia ajarkan ilmu tanpa lelah
Sekian usang ia bimbing santri tanpa upah
Dengan ilmunya ia ajarkan budbahasa
Dengan ahwalnya ia ajarkan bijaksana
Ya Allah…
Tempatkanlah ia dalam naungan rahmat-Mu
Sinarilah makam ia dengan maghfirah-Mu
Terimalah dedikasi dan amal ibadah beliau
Berkahilah ilmu yang ia ajarkan dengan Fadhol-Mu
اللّهمّ اغفر لهما وارحمهما وعافهما واعف عنهما واجعل الجنّة مثواهما ...آمين يا ربّ العالمين
al-Faqier ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
09-06-14, Kaliwungu Kota Santri
Comments
Post a Comment