Ramalan Ronggowarsito Perihal Rusaknya Zaman Sekarang



amenangi jaman édan,
éwuhaya ing pambudi,
mélu ngédan nora tahan,
yén tan mélu anglakoni,
boya keduman mélik,
kaliren wekasanipun,
ndilalah kersa Allah,
begja-begjaning kang lali,
luwih begja kang éling klawan waspada.

Terjemahnya :

menyaksikan zaman gila,
serba susah dalam bertindak,
ikut abnormal tidak akan tahan,
tapi jikalau tidak mengikuti (gila),
tidak akan menerima bagian,
kelaparan pada akhirnya,
namun semua telah menjadi kehendak Allah,
sebahagia-bahagianya orang yang lalai,
akan lebih senang orang yang tetap ingat (Allah) dan waspada (hati-hati).

Ronggowarsito ialah seorang pujangga besar pada masa Pakubuwono IX dan juga seorang sufi yang mengikuti amalan-amalan tarekat Walisongo.
Makam Ronggowarsito

Syair di atas berdasarkan analisis seorang penulis berjulukan Ki Sumidi Adisasmito ialah ungkapan kekesalan hati Ki Ronggo pada masa pemerintahan Pakubuwono IX yang dikelilingi para penjilat (koruptor) yang gemar mencari laba pribadi. Syair tersebut masih relevan sampai zaman modern ini, di mana banyak dijumpai para pejabat yang suka mencari keutungan eksklusif tanpa memedulikan hak-hak orang lain (rakyat).

Oleh Saifurroyya Dari Berbagai Sumber

Comments

Popular posts from this blog

Kesederhanaan Habib Toha Al-Munawwar Semarang

Kh. Ahmad Badawi (Mbah Badawi Kaliwungu)

Kisah Haru Putri Herlina, Gadis Tanpa Tangan Yang Dipersunting Anak Pejabat Bi