Nasihat Mulia Dalam Taurat Nabi Musa As. (Bag. 10)
Pesan-pesan nasihat ini ialah nasihat mulia yang dinukil oleh Amirul Mukminin Ali bin Abu Thalib melalui verbal Nabi Musa bin Imran dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Arab. Sedang sumber nasihat mulia ini diambil dari kitab Hadis-e Qudsi karya Thahir Khusynuwis. Kumpulan nasihat ini terdiri dari 40 surat pilihan dari kitab Taurat (yang otentik) yang Allah wahyukan kepada Nabi Musa as. Dalam kitab Tafsir Abul Fadhl disebutkan bahwa kitab Taurat (yang otentik) terdiri dari 1.000 surat. Setiap surat terdiri dari 1.000 ayat, menyerupai surat al-Baqarah yang meliputi 1.000 perintah, 1.000 larangan, 1.000 janji, dan 1.000 ancaman.
Saya sengaja mengetengahkan nasihat mulia ini dengan berkala, biar gampang direnungkan dan direalisasikan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Mudah-mudahan, nasihat mulia ini sanggup mendatangkan manfaat bagi kita semua yang mau merenungkan dan merealisasikannya.
Surat XIX
Allah swt. Berfirman :
Wahai manusia, tiada nalar yang menyamai kepandaian mengatur, tidak ada sifat wara’ menyerupai menahan diri dari mengganggu orang lain, tiada kemuliaan yang lebih tinggi dari budi pekerti yang baik, tidak ada pemberi syafaat menyerupai taubat, tiada ibadah yang menyamai ilmu, tidak ada shalat kecuali disertai dengan rasa takut, tiada kemiskinan kecuali bersama dengan kesabaran, tidak ada ibadah menyerupai taufiq, tidak ada teman yang lebih indah ketimbang akal, dan tidak ada mitra yang lebih jelek daripada kebodohan.
Wahai anak Adam, sibukkanlah diri kalian untuk beribadah kepada-Ku, biar Aku memenuhi hati kalian dengan kekayaan, kedua tangan kalian dengan rezeki, dan tubuh kalian dengan kesehatan. Janganlah kalian lupa untuk mengingat-Ku, sehingga Aku akan memenuhi hati kalian dengan kemiskinan, tubuh kalian dengan kepenatan, dada kalian dengan kesumpekan dan kegundahan, tubuh kalian dengan penyakit, dan (kehidupan) dunia kalian dengan kesulitan.
Surat XX
Allah swt. Berfirman :
Wahai anak Adam, maut akan menyingkap rahasia-rahasia kalian, hari simpulan zaman akan menguji kemampuan kalian, dan kitab suci akan merobek tirai-tirai epilog keburukan kalian. Apabila kalian melaksanakan dosa kecil, maka janganlah kalian memandang (dari sisi) kecilnya dosa, namun perhatikanlah kepada siapa kalian telah berbuat maksiat. Apabila kalian diberi (dengan) rezeki (yang) sedikit, maka janganlah kalian memandang pada sedikitnya (rezeki itu), namun lihatlah siapa yang telah memperlihatkan rezeki (itu) kepada kalian.
Wahai anak Adam, janganlah kalian merasa kondusif dari tipu daya-Ku, sebab bekerjsama tipu daya-Ku lebih tersembunyi bagi mata kalian ketimbang jejak kaki semut di atas padang pasir pada malam yang gelap gulita.
Wahai anak Adam, apakah kalian telah melaksanakan kewajiban dari-Ku sebagaimana yang telah Aku perintahkan kepada kalian? Sudahkah kalian menghibur (hati) orang-orang miskin dengan harta dan jiwa kalian?
Telah berbuat baikkah kalian kepada orang yang berbuat jahat kepada kalian? Apakah kalian telah memaafkan orang yang berbuat zalim kepada kalian? Sudahkah kalian menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya dari kalian?
Apakah kalian telah melayani orang yang berkhianat kepada kalian? Apakah kalian telah mengajak berbincang (ngobrol) orang yang mendiamkan kalian? Sudahkah kalian mendidik bawah umur kalian? Telah bertanyakah kalian kepada para ulama perihal urusan agama dan dunia kalian? Sungguh, Aku tidak memandang bentuk lahiriah dan keindahan tubuh kalian, namun Aku melihat hati dan perbuatan kalian. Aku ridha kepada kalian dengan dimilikinya sifat-sifat itu.
Ditulis Oleh :
al-Faqier ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
Sumber : Buku Pesan Ilahi Dalam Taurat
Comments
Post a Comment