Nasihat Mulia Dalam Taurat Nabi Musa As. (Bag. 9)
Pesan-pesan pesan yang tersirat ini ialah pesan tersirat mulia yang dinukil oleh Amirul Mukminin Ali bin Abu Thalib melalui mulut Nabi Musa bin Imran dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Arab. Sedang sumber pesan tersirat mulia ini diambil dari kitab Hadis-e Qudsi karya Thahir Khusynuwis. Kumpulan pesan tersirat ini terdiri dari 40 surat pilihan dari kitab Taurat (yang otentik) yang Allah wahyukan kepada Nabi Musa as. Dalam kitab Tafsir Abul Fadhl disebutkan bahwa kitab Taurat (yang otentik) terdiri dari 1.000 surat. Setiap surat terdiri dari 1.000 ayat, menyerupai surat al-Baqarah yang meliputi 1.000 perintah, 1.000 larangan, 1.000 janji, dan 1.000 ancaman.
Saya sengaja mengetengahkan pesan tersirat mulia ini dengan berkala, semoga gampang direnungkan dan direalisasikan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Mudah-mudahan, pesan tersirat mulia ini sanggup mendatangkan manfaat bagi kita semua yang mau merenungkan dan merealisasikannya.
Allah swt. Berfirman :
Wahai anak Adam, betapa seringnya kalian mengadukan-Ku (kepada makhluk lain), betapa seringnya kalian melupakan-Ku, dan (telah) berapa kali kalian kafir kepada-Ku. (Namun) Aku tidak (pernah) berbuat aniaya terhadap hamba-hamba-Ku. Sampai kapankah kalian akan mengingkari nikmat-Ku, sementara rezeki kalian menghampiri diri kalian setiap hari dari sisi-Ku?
Hingga kapankah kalian akan mengingkari ketuhanan-Ku, padahal tidak ada Tuhan melainkan Aku? Sampai kapankah kalian akan melupakan-Ku, padahal Aku tidak pernah melupakan kalian? Apabila kalian mencari dokter untuk mengobati (sakit pada) badan kalian, lantas siapakah yang akan menyembuhkan kalian dari dosa-dosa kalian?
Kalian telah murka dan mengeluh terhadap qadha (keputusan)-Ku. Jika salah seorang di antara kalian tidak menemukan masakan pokoknya selama tiga hari, kemudian ia menyampaikan bahwa Aku ialah Tuhan yang jahat dan tidak baik, maka bersama-sama ia (telah) mengingkari nikmat-nikmat-Ku.
Barang siapa yang tidak bersedia mengeluarkan zakat dari hartanya, maka itu berarti ia telah meremehkan kitab suci-Ku. Apabila seseorang mengetahui waktu shalat dan tidak bersegera melakukannya, maka itu berarti ia telah melupakan Aku.
Jika seseorang menyampaikan bahwa bersama-sama kebaikan berasal dari sisi-Ku dan kejahatan berasal dari Iblis, maka itu berarti ia menentang ketuhanan-Ku dan mengakibatkan Iblis sebagai sekutu bagi-Ku (karena meniscayakan dua pencipta, padahal yang ada hanyalah kebaikan).
Surat XVIII
Allah swt. Berfirman :
Wahai anak Adam, bersabarlah dan bersikaplah rendah hati, pasti Aku akan mengangkat kalian. Bersyukurlah kepada-Ku, dengan begitu Aku akan menambah nikmat-nikmat kepada kalian. Mohonlah ampunan kepada-Ku, dengan demikian Aku akan mengampuni kalian. Berdoalah kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkan (doa) kalian. Mintalah kepada-Ku, pasti Aku akan memberi kalian.
Bersedekahlah demi Aku, dengan begitu Aku akan memberkahi kalian dalam rezeki kalian. Sambunglah hubungan silaturahmi, pasti Aku akan menambah umur kalian dan melupakan selesai hidup kalian.
Mintalah kesehatan dari-Ku di ketika (kalian) sehat. Mintalah keselamatan di dalam kesendirian, keikhlasan di dalam wara’ (berhati-hati dalam menjalankan perintah agama), zuhud di dalam taubat, ibadah di dalam ilmu, dan kekayaan di dalam kepuasan.
Wahai anak Adam, bagaimana mungkin kalian beribadah dengan kekenyangan, bagaimana mungkin kalian merengkuh kecerlangan (padang) hati dengan banyak tidur, bagaimana mungkin kalian takut kepada Allah dengan perasaan takut kepada kemiskinan, bagaimana mungkin kalian mencari keridhaan Allah dengan cara menghina orang-orang fakir dan miskin?
Ditulis Oleh :
al-Faqier ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
Sumber : Buku Pesan Ilahi Dalam Taurat
Comments
Post a Comment