Renungan Hidup


Hidup ini terus berjalan hingga ajal menjemput kita. Namun, di dikala kita menjalani hidup ini, pastilah cobaan, ujian dan duduk kasus akan rutin menghampiri kita. Saya pernah diwejangi oleh salah seorang kyai saya; "kang saifur, permasalahan hidup akan terus menemanimu, ketika satu duduk kasus terselesaikan, akan tiba duduk kasus berikutnya. Karena hidup ialah ujian dari Yang Maha Menghidupkan, Allahu al-Hayyu al-Qoyyumu. Maka, serahkanlah sepenuhnya pada Yang Maha Hidup ketika sampeyan punya masalah, dengan selalu mendekati-Nya dan minta ampun kepada-Nya"
Dari dawuh tersebut, aku berusaha menguraikan, bahwa permasalahan hidup akan tiba silih berganti, bahkan ada sebagian maqolah ulama yang menjelaskan "Menghadapi cobaan hidup ialah bab dari ujian tingkat keimanan kita di mata Allah". Istilah-istilah seperti; sabar, syukur, ikhtiar, tawakal, dll. ialah sebagian perjuangan kita untuk menghadapi permasalahan hidup yang kompleks ini. Allah SWT menjelaskan bahwa hidup ini ialah cobaan, "Kami akan menguji kau sekalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kau sekalian akan dikembalikan hanya kepada Kami" (QS. al-Anbiya': 35)
Allah juga telah mengajarkan kepada hamba-hamba-Nya dalam firman-Nya "Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memperlihatkan solusi bagi duduk kasus hidupnya" (QS. at-Thalaq: 2), "Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memudahkan segala urusan hidupnya" (QS. at-Thalaq: 4).
Jadi, hadapilah hidup ini dengan senyuman dan berusahalah untuk selalu menikmati hidup. Jalanilah hidup ini dengan selalu berusaha erat dengan-Nya. Karena hidup di dunia ini hanyalah sementara dan ujian dari-Nya, apakah kita dapat syukur dan sabar menjalaninya, ataukah sebaliknya. Ketika kita dapat syukur dan sabar menjalani kehidupan yang diberikan Allah, maka Allah akan memperlihatkan kehidupan yang lebih awet dengan bahagia dan bangga di dalam surga-Nya. Namun, kalau kita tidak syukur dan sabar menghadapi kehidupan, maka Allah akan marah kepadanya, dan neraka ialah daerah kembalinya.
" Jangan Pernah Putus Asa Atas Rahmat Allah "
" Bertaubat dan Berubahlah Mulai Sekarang, Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Berubah Menjadi Lebih Baik Sebelum Ajal Menjemput Kita "

L@mun@n al-Faqier Ila Rahmati Rabbih...
---------------$@ifurroyy@-------------------

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kesederhanaan Habib Toha Al-Munawwar Semarang

Image
'' Bila kalian sanggup menguatkan niat kerja sebagai ibadah, maka setiap pahala aksara Al-Qur’an yang dibaca, kalian semua juga akan sanggup mendapatkan pahala itu.'' Begitu wejangan Habib Hasan bin Toha Al-Munawwar atau lebih dikenal dengan nama H. Hasan Toha Putra, Dirut PT Karya Toha Putra, perusahaan pencetak Al-Qur’an, kepada para karyawannya pada suatu tausiyah seusai salat Dhuhur di Masjid pabrik itu. H. Hasan menguatkan pernyataan KH. A. Hadlor Ihsan, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah Mangkang Kulon sekaligus Rois Syuriyah PCNU Kota Semarang, yang ketika itu menjadi nara sumber acara tanya-jawab. Salah seorang karyawan melempar pertanyaan: ''Bisakah kami yang berstatus karyawan biasa juga memperoleh pahala pemilik perusahaan yang seringkali beramal dari hasil laba perjuangan ini?'' Dengan senyum mengulas bibir, Kiai Hadlor menjawab simpel. ''Kalau kau yakin sanggup mendapatkannya, kenapa tidak?'' jawabnya. Dialog ...
Read more

Kh. Ahmad Badawi (Mbah Badawi Kaliwungu)

Image
KH. Ahmad Badawi yakni putra seorang saudagar kaya sekaligus seorang kyai di kota Kaliwungu Kendal yang berjulukan KH. Abdurrasyid. Pada masa itu, KH. Abdurrasyid merupakan pedagang yang paling sukses, bahkan barang-barang dagangannya biasa diekspor ke negara-negara Timur Tengah. Sehingga tidaklah mengherankan kalau sebagian putra-putranya dipondokkan di Kota Mekah. Diantara putra-putranya yang dipondokkan di kota Mekah yakni KH. Ahmad Badawi, KH. Utsman, dan lain-lain. KH. Ahmad Badawi menuntut ilmu di kota Mekah selama puluhan tahun. Di samping mempelajari ilmu-ilmu syari’ah, dia juga menghafal Al-Qur’an dan Qira’ah Sab’ah. Diantara guru-guru dia di kota Mekah yakni Syekh Ahmad Ibadi al-Misri dan Syekh Abdullah bin Ibrahim al-Misri. Setelah puluhan tahun menuntut ilmu di kota Mekah, jadinya dia kembali ke tanah kelahirannya yaitu Kaliwungu. Namun, setiba dari kota Mekah dia tidak lantas mengajar dan mendirikan pondok, tetapi dia terlebih dahulu tabarrukan   di Pondok...
Read more

Kisah Haru Putri Herlina, Gadis Tanpa Tangan Yang Dipersunting Anak Pejabat Bi

Image
Peristiwa mengharukan terjadi kemarin Minggu malam (13/10/2013) di Yogyakarta. Seorang gadis anggun berambut panjang, yang terlahir dan besar tanpa kedua tangan, Putri Herlina, mendapatkan suntingan sang pacar, berjulukan Reza Hilyard Soemantri, yang diketahui yaitu seorang musisi. Reza yaitu putra dari mantan deputi gubernur Bank Indonesia Maman H Soemantri. Kini, keduanya pun hidup sebagai suami istri. Lalu, bagaimana bekerjsama kisah masa kemudian dari gadis yang mampu berjuang seorang diri ini? Menurut dongeng yang Health Liputan6.com dapatkan di dalam blog milik Saptuari, Senin (14/10/2013), sewaktu Putri lahir, orangtuanya tega meninggalkannya di rumah sakit, dan membiarkan anaknya itu hidup sebatang kara. Sampai pada akhirnya, pihak rumah sakit menitipkan Putri di sebuah panti berjulukan Yayasan Sayap Ibu, dan dirawat dengan lapang dada oleh sang pemilik panti, Bu Naryo. Meskipun gadis berambut panjang itu bukan anak kandungnya, Bu Naryo begitu sayang dengan Put...
Read more